Minggu, 05 Agustus 2007


#2
.Lingkar Labirin.

Mengernyit, tanda tak mengeri apa yang dimaksud. Tentang apa yang dimaksud, apa yang disebut, dan apa yang terjadi. Gear-gear dalam otak mulai bergerak dan terus berputar, mencari sebuah jawaban di berbagai lemari jeruji pikiran manusia yang terbatas oleh akal dan logika. Mengapa???
Hanya tuhan dan pelangi yang tau mengapa hari ini hujan begitu deras. Entah itu adalah pertanda atau malapetaka.

Seorang anak terduduk dibalik jendela. Dan menghembuskan udara dari dalam mulutnya yang mungil ke daun jendela. Sembari dimainkan jemari-jemari lentiknya yang terus menari. Ia merasa hujan adalah suatu pertanda. Karena yang ia tahu hujan akan membawakannya sebuah mainan yang amat berharga. “pelangi”. Merah hingga ungu. Warna-warna itu yang ia gambarkan pada secarik kertas putih yang ia ambil dari dalam tasnya.

Keriput wajahnya. Air mata becampur air hujan maha dahsyat mengguyur tubuhnya yang kini telah renta. Telah lapuk dimakan usia. Organ-organ tubuhnya telah mati dimakan oleh asinnya garam kehidupan ini. Tulangnya yang telah tak kuat menopang tubuhnya mungkin karena asamnya darah yang ia punya. Menyedihkan. Ia meronta-ronta. Menghujat tuhan dan mempertanyakan tentang arti sebuah keadilan. Ia membenci tuhan, tentu juga pelangi. Walau sebenarnya ia dulu adalah seorang anak yang terduduk dibalik jendela.

Mengapa???
Lingkar labirin telah membuatnya gila. Membuat matanya buta. Melumpuhkan kerja system otak kanannya. Ia tak dapat berimajinasi atau bermimipi. Pelangi yang ia kejar dan ia puja seakan menjauh. Dan hilang. Bersembunyi dibalik dinding sang labirin. Dinding hitam dan penuh coretan. Menggambarkan suatu luka yang amat mendalam.
Pelangi bukan hanya sekedar warna yang muncul dari butiran hujan. Bukan juga jembatan untuk para bidadari turun ke bumi. Pelangi tak sesederhana itu.

4 komentar:

No Action Talk Only mengatakan...

chyo.
udh dibaca.
tapi ga ngerti.
x(
*tyara*

Ryan mengatakan...

Apaan sih, geje nih..
mending fokus ke satu metafora aja, soalny yg labirin g nyambung sm pelangi..

keep posting..

No Action Talk Only mengatakan...

cahyo,,
aku suka tulisan kamu yang ini..
hahahaha,,
bagus...
jangan pernah kamu jadi anak kecil itu..
jangan bilang gak suka kalau ternyata suka..
jangan bilang suka kalau sebenernya gak suka.
walau itu udah bikin luka yang dalam..[CURHAT CERITANYA]
hahaha

Salita..just me... mengatakan...

yeah..
gokil lah memang!
unsur bahasa yang mengandung ironi2
yang kasar namun diungkapkan dalam sebuah tulisan yang indah dan memukau...
keep on writing men!

boleh tanya??
siapa sih sang dewi yang kamu maksud di posting sebelumnya??
ga usah dijawab klo ga mau..

its me

its me
u r u